Robot yang diberi nama Pepper dirancang mampu membaca emosi dan mengenali nada suara serta ekspresi wajah manusia.
Liputan6.com, Jakarta - Anda termasuk orang yang sangat mencintai pekerjaan? Nikmatilah pekerjaan tersebut sebelum para robot merenggutnya dari tangan Anda.
Melansir laman CNN Money, Rabu (18/11/2015), Bank Sentral Inggris baru-baru ini memberikan peringatan bahwa para robot canggih dapat mengambil alih 80 juta pekerjaan di Amerika Serikat (AS) dan 15 juta pekerjaan penduduk Inggris dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.
Itu setara 50 persen dari tenaga kerja di masing-masing negara. Artinya, kini terdapat peluang 50 persen di mana Anda dapat tergantikan oleh robot canggih untuk melakukan pekerjaan Anda sekarang.
Pimpinan Ekonom Bank Sentral Inggris Andy Haldane mengatakan, dengan ilmu komputer yang semakin canggih, banyak pekerjaan yang awalnya hanya bisa dilakukan manusia, kini dapat dilakukan secara otomatis oleh robot atau mesin.
"Mesin-mesin ini sangat berbeda, tak seperti di masa lalu. Mesin saat ini semakin canggih dan memiliki potensi menggantikan otak dan tangan manusia," terang Haldane.
Bank Sentral Inggris juga menyoroti beberapa pekerjaan yang berisiko paling besar menghadapi perkembangan teknologi tersebut. Pekerjaan-pekerjaan yang sangat mungkin tergantikan oleh robot di antaranya yang bersifat administratif, produksi, atau melayani.
Haldane menjelaskan, peningkatan jumlah robot tidak serta merta berarti meroketnya tingkat pengangguran.
"Manusia dapat menyesuaikan kemampuannya dengan tugas-tugas lain di mana mereka dapat bekerja di atas kemampuan mesin," katanya.
Lagipula, ini bukan pertama kalinya di mana teknologi telah secara radikal mengubah dunia kerja. Selama Revolusi Industri, banyak tenaga kerja manual didorong untuk meningkatkan kemampuan dan bergerak maju melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih canggih.
Namun begitu, Haldane mengingatkan, kali ini akan sangat berbeda dengan masa lalu mengingat robot-robot cerdas semakin sering mengambil alih pekerjaan dengan kemampuan menengah.Kondisi ini membuat manusia harus melakukan pekerjaan dengan tuntutan kemampuan tingkat tinggi atau pasrah melakukan pekerjaan dengan kemampuan tingkat rendah.
Artinya, saat robot mulai mengambil alih pekerjaan manusia, sebagian pegawai harus turun level dan melakukan pekerjaan berkemampuan rendah.
"Semakin canggih mesin yang ada, semakin hebat guncangan yang akan membuat kemampuan kerja manusia menurun drastis," tandasnya. (Sis/Nd
Liputan6.com, Jakarta - Anda termasuk orang yang sangat mencintai pekerjaan? Nikmatilah pekerjaan tersebut sebelum para robot merenggutnya dari tangan Anda.
Melansir laman CNN Money, Rabu (18/11/2015), Bank Sentral Inggris baru-baru ini memberikan peringatan bahwa para robot canggih dapat mengambil alih 80 juta pekerjaan di Amerika Serikat (AS) dan 15 juta pekerjaan penduduk Inggris dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.
Itu setara 50 persen dari tenaga kerja di masing-masing negara. Artinya, kini terdapat peluang 50 persen di mana Anda dapat tergantikan oleh robot canggih untuk melakukan pekerjaan Anda sekarang.
Pimpinan Ekonom Bank Sentral Inggris Andy Haldane mengatakan, dengan ilmu komputer yang semakin canggih, banyak pekerjaan yang awalnya hanya bisa dilakukan manusia, kini dapat dilakukan secara otomatis oleh robot atau mesin.
Bank Sentral Inggris juga menyoroti beberapa pekerjaan yang berisiko paling besar menghadapi perkembangan teknologi tersebut. Pekerjaan-pekerjaan yang sangat mungkin tergantikan oleh robot di antaranya yang bersifat administratif, produksi, atau melayani.
Haldane menjelaskan, peningkatan jumlah robot tidak serta merta berarti meroketnya tingkat pengangguran.
"Manusia dapat menyesuaikan kemampuannya dengan tugas-tugas lain di mana mereka dapat bekerja di atas kemampuan mesin," katanya.
Lagipula, ini bukan pertama kalinya di mana teknologi telah secara radikal mengubah dunia kerja. Selama Revolusi Industri, banyak tenaga kerja manual didorong untuk meningkatkan kemampuan dan bergerak maju melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih canggih.
Namun begitu, Haldane mengingatkan, kali ini akan sangat berbeda dengan masa lalu mengingat robot-robot cerdas semakin sering mengambil alih pekerjaan dengan kemampuan menengah.Kondisi ini membuat manusia harus melakukan pekerjaan dengan tuntutan kemampuan tingkat tinggi atau pasrah melakukan pekerjaan dengan kemampuan tingkat rendah.
Artinya, saat robot mulai mengambil alih pekerjaan manusia, sebagian pegawai harus turun level dan melakukan pekerjaan berkemampuan rendah.
"Semakin canggih mesin yang ada, semakin hebat guncangan yang akan membuat kemampuan kerja manusia menurun drastis," tandasnya. (Sis/Nd